HAJI: Untaian Hikmah menuju Ilahi
O my lord, Here I am at your service, Here I am
Labbaika Laa Syariikala kalabbaik
There is no partner with You, Here I am
Innal hamda wanni’mata
Truly the praise and the provisions are Yours
Laka wal mulk
And so is the dominion & sovereignty
Laa syariikalak
There is no partner with You
Siapa yang tak tergetar hatinya menyerukan kalimat talbiyah? Siapa yang tak mengalir air matanya mendalami makna ”Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah ...”. Siapa yang tak merinding bulu romanya ketika hati tersaput kerinduan pada-Nya?
Dzulhijjah adalah bulan puncak pelaksanaan ibadah Haji. Bermalam di Mina, Wuquf di Arofah, bermalam di mudzdalifah, Melempar Jumroh, Thawaf, Sa’i, dan tahallul.
Ibadah haji menjadi istimewa karena inilah momen penyempurnaan rukun Islam seorang muslim. Harta, fisik, dan jiwa dikorbankan untuk menggapai ridho Allah ’azza wa jalla. Calon haji berharap satu, haji yang mabrur.
”Dan Haji mabrur tidak lain balasannya kecuali surga”. Riwayat lainnya, ”haji adalah jihad seorang wanita.” Pantas, jika haji pun menyimpan untaian hikmah luar biasa.
IHRAM
Kain ihram yang putih dan sederhana menyimbolkan kesucian dan pelucutan keduniawian dari manusia. Perempuan mengenakan ihram untuk menutup seluruh bagian tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Bagi pria, ihram haruslah tidak berjahit. Hanya berupa lembaran kain yang diselempangkan pada tubuh. Hikmah di balik kain ihram, tiadalah yang pantas manusia sombongkan di hadapan Yang Maha Kuasa.
Kain Ihram menyamakan semua jamaah yang hadir. Pangkat, suku, dan kekayaan tidak lagi terlihat. Hanya kadar taqwa yang bisa menarik perhatian-Nya.
THAWAF
Awal thawaf dimulai dengan bismillahi Allahuakbar sambil menyentuh atau menghadapkan telapak tangan kanan kita ke arah Hajar Aswad yang melambangkan Pencipta. Kemudian thawaf 7 putaran yang melambangkan putaran tujuh langit yang mengelilingi Arsy Allah.
Thawaf menggambarkan kebebasan manusia beraktifitas. Namun aktiftas itu tetaplah harus berada dalam orbit aturan Allah.
SA'I
Sa'i yang secara harfiyah artinya usaha melambangkan upaya Siti Hajar saat mencari air untuk anaknya Ismail. Di tengah gersang dan tandusnya gurun, Siti Hajar tidak berputus asa mencari air berulangkali antara Bukit Shofa dan Marwah Usaha itu pun berbuah manis dengan keluarnya mata air dari henatakan kaki anaknya sendiri yang sedang menangis. Hal ini mencontohkan manusia untuk gigih dalam upaya mendapatkan karunia Allah.
WUKUF
Wukuf di Arafah atau berdiam diri di Padang Arafah bermakna pengenalan. Saat inilah seorang muslim diharapkan bisa lebih mengenali dirinya dan Allah Swt sebagai Rabbnya dengan berdiam, merenung, introspeksi dan bertaubat..
Hal ini menggambarkan bagaimana manusia di padang Mahsyar, diam, cemas dan penuh harap saat menunggu keputusan Allah Swt: Surga atau Neraka.
MELONTAR JUMROH
Alkisah, Ibrahim A.S. ”menimpuki” setan yang menggoda dirinya agar mengabaikan perintah Allah untuk menyembelih anaknya, Ismail A.S. Inilah simbol perlawanan sepanjang umur manusia terhadap setan.
TAHALUL
Tahalul yang berarti halal yaitu menggunting / mencukur rambut. Setelah bertahalullul, sesuatu yang semula tidak diperbolehkan menjadi boleh. Karena itu, muslim hanya melakukan yang dihalalkan Allah.
Hikmah terbentang di mana-mana. Tidak hanya haji sebagai pemuncak kesempurnaan rukun Islam, hal terkecil dan terdekat dengan kita pun merupakan lautan hikmah. Semoga Allah membimbing hati kita, agar hikmah itu tidak luput dan sia-sia.
Wallahu’alam bi shawwab.
Oleh: Fadilannisa Z Arifin / Chai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar