|
VIVAnews - Sepanjang bulan September lalu, jumlah rata-rata spam mencapai sedikit di atas 86% dari keseluruhan jumlah email. Catatan tersebut terungkap dari laporan Symantec Security Report, Oktober 2009.
Symantec mencatat, pada bulan tersebut persentase spam yang berisi malware juga meningkat. Sekitar 4,5% dari keseluruhan spam pada poin tertentu mengandung malware di dalamnya.
“Jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2009, kami melihat sembilan kali lipat peningkatan spam yang berisi malware selama bulan September,” kata Dylan Morss, Executive Editor, Antispam Engineering, Symantec, pada keterangan pers yang VIVAnews terima, 26 Oktober 2009.
“Tipe spam yang mengalami perubahan drastis selama beberapa bulan belakangan adalah spam Internet yang meningkat lagi 3% bulan ini,” kata Morss. “Rata-rata, angkanya berada di 32% dari keseluruhan email. Spam keuangan sendiri relatif menurun 3% yakni mencapai 17% dari keseluruhan email,” ucapnya.
Banyaknya universitas yang kembali membuka pendaftaran di semester baru antara Agustus-September dan kondisi ekonomi yang masih lesu juga dimanfaatkan spammer. Banyak muncul pesan spam yang menawarkan gelar secara online, kesempatan berkarir, dan kursus-kursus untuk mendapatkan gelar khusus.
Dari catatan Symantec, informasi ‘lowongan’ yang paling banyak disebarkan adalah pekerjaan sebagai petugas polisi, agen federal, perawat, ahli kuliner, dan guru.
Cukup cerdas, mengingat profesi tersebut merupakan profesi yang secara umum stabil dalam kondisi perekonomian sulit dan posisi yang selalu membutuhkan karyawan.
Terima kasih atas kunjungan dan partisipasi Anda.
Untuk memberi komentar klik Read Users'Comments